Annisa Dwi Hardiyanti
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Menjadi seorang wanita selalu memiliki batasan. Banyak sekali alasan Yang mengatakan bahwa wanita nantinya hanya akan mengurus rumah tangga, Mengurus anak, mengerjakan pekerjaan rumah, melayani suami dan lain sebagainya. Wanita pada akhirnya akan menjadi seorang ibu. Dan Perlu diingat kembali bahwa Ibu adalah madrasah pertama Bagi anak-anaknya kelak. Jadi, untuk menciptakan kaderisasi muda Yang hebat maka memerlukan Pembimbing dan pendidik yang hebat pula.
Menjadi wanita bukanlah alasan untuk tidak bisa berkarir. Kita dapat meneladani Khadijah Alkubra dalam membangun Bisnisnya. Beliau merupakan sosok Pengusaha yang sukses dan perempuan yang memiliki etos kerja yang tinggi.
Seperti yang kita kenal, Khadijah adalah sosok perempuan Tangguh dan Pemberani, berjiwa besar Dan memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan sebuah harapan atau cita- cita. Khadijah merupakan ibu yang cerdas dalam mendidik putrinya,yaitu Fatimah Azzahra. Beliau sangat pandai dalam memainkan peran-perannya. Selain sebagai seorang istri dan ibu, Khadijah merupakan seorang perempuan yang berkarir. Beliau sangat Ulet dan merupakan Perempuan yang memiliki etos kerja tinggi dalam Berwirausaha.
Beliau berhasil menjadi pembisnis yang Kaya raya dari hasil Usaha yang telah Ia kembangkan sebelumnya. Namun Nyaris kekayaannya itu tidak ada yang digunakan untuk kesenangan diri atau keluarganya. Tetapi untuk mengambangkan dakwak Islamiyah Pada saat itu dan membantu masalah- masalah sosial disekitarnya. Dalam kesuksesannya di bidang bisnis, Jelas Khadijah tidak hanya Sendiri dan bermodalkan etos kerja saja. Beliau memerlukan partner kerja yang Baik dan dapat dipercaya dalam menjalankan bisnisnya. Dan disamping itu, ia menerapkan ajaran- ajaran islam dalam bisnisnya Yang ia dapati dari Muhammad SAW.
Tahukah kalian, berikut ini 10 prinsip- prinsip Khadijah dalam berwirausaha dan uraianscara rinci dapat dilihat dalam penjelasan berikut:.
Prinsip Tauhid
Sebagaimana Keyakinan merupakan hal yang paling Utama, Khadijah merupakan Pembisnis yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap kebenaran agama Islam sebagai jalan keselamatan, dan bahwa dengan agamanya ia menjadi unggul. Seperti yang kita ketahui, Bahwa Khadijah adalah orang yang pertamakali beriman kepada Allah dan RasulNya. Keyakinan ini membuatnya Membangun semangat dengan penuh optimisme yang didasari nilai- nilai Tauhid. Karena Tauhid merupakan pijakan transformatif di setiap langkah Khadijah.
Prinsip Motivasi
Khadijah memiliki Motivasi yang sangat tinggi dalam membangun dan menjalankan bisnisnya. Dalam menjalankan bisnisnya ini, ia tak hanya mencari manfaat dan keuntungan sendiri, namun ia juga selalu mencari manfaat sebesar mungkin bagi orang lain. Selain itu, hal terbesar yang menjadi motivasinya ialah untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT , terlebih setelah ia menikah dengan Muhammad SAW, mitra bisnisnya menjadi sangat dipercaya. Prinsip motivasi inilah yang menjadi semangat dalam membangun roda bisnis.
Prinsip Niat Ibadah
Bagi Khadijah, menjalankan usaha Sama halnya dengan Beribadah. sehingga Ketika kita hendak memulainya harus dengan niat yang baik lillahi ta’ala. Sebab jika kita selalu meniatkan segala sesuatu hanya Untuk Allah SWT, maka itu termasuk sebuah ibadah dan pastinya memiliki ganjaran, sehingga apa yang kita lakukan bukanlah hal yang Sia-sia. Sebagaimana Kewajiban manusia di dunia adalah untuk mengabdikan diri dan beribadah kepada- Nya. Sebagaimana Firman Allah SWT: “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada- Ku “ (QS: Al- Dzariyat: 56).
Prinsip Amanah
Dalam Prinsip menegement, amanah menjadi kata kunci yang penting, sampai dimana sebuah usaha ditangani dengan jujur. Karena itu, keberadaannya dalam tugas dan jabatan yang ia miliki selalu digunakan untuk mencapai penunaian amanah itu, Sebagaimana yang terdapat dalam Ayat Al-Qur’an: “Dan (Sungguh beruntung) orang yang memelihara Amanat- amanat dan janjinya“ (QS: Al- Mukminun: 8).
Prinsip Aktualisasi diri
Berdagang bagi Khadijah selalu memberikan Pelayanan yang baik Kepada orang yang Menaruh harapan kepadanya. Sebab konsumen merupakan orang yang berusaha membantu atau memajukan usahanya. Prinsip aktualisasi dengan memaksimalkan potensi kemanusiaannya yang agung mengantarkan ia pada derajat yang cukup tinggi baik dunia maupun akhirat.
Prinsip Jiwa Bebas
Rahmat Tuhan dan Rezeki- Nya di muka bumi ini sangat Luas dan tidak terbatas, sehingga cara untuk mencapainya pun Sangat luas dan tak terbatas pula. Seperti Ayat yang menjelaskan bahwa rezeki Allah Amat luas “…Dan Allah maha Luas (Pemberiannya), maha mengetahui.” (An- Nur: 32). Namun kebebasannya selalu didasari Pada sistem atau filosofi dan nilai- nilai kebenaran Universal.
Prinsip Hijrah
Hijrah adalah salah satu Strategi Nabi Muhammad yang pantas diteladani dan diterapkan dalam berbisnis. Makna hijrah bukan hanya kepindahan fisik semata, namun juga bermakna Meninggalkan dan menjauhi Segala Larangan Allah SWT dan berusaha sekuat tenaga dalam menjalankan Perintah- PerintahNya. Hijrah dalam berbisnis akan mendatangkan semangat baru juga peluang baru yang tidak kita duga sebelumnya. Seperti firman Allah SWT: “Sesungguhnya Orang-orang yang beriman, dan Orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al- Baqarah: 218).
Prinsip Jujur
Kejujuran merupakan salah satu kunci dalam kesuksesan. Tanpa adanya kaitan dengan orang lain,maka bisnis atau usaha kita tidak bisa berkembang dengan sendirinya. Jika seseorang selalu menerapkan sifat jujurnya dalam berbisnis, Maka Selamanya Ia akan dipercaya oleh orang lain. Namun sebaliknya, apabila ia tidak jujur, maka orang lain pun akan sulit mempercayainya. Kejujuran Sangat diperlukan antara Kedua belah pihak. Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa “ Kejujuran akan membawa ketenangan sementara ketidak jujuran akan menimbulkan keragu- raguan” (HR Turmidzi)
Prinsip Silaturahmi
Sebagai Pembisnis, Khadijah berupaya menjaga relasi dengan menjalin Keakraban dengan para Mitra bisnisnya. Dalam wirausaha, hubungan silaturahmi baik dengan mitra bisnis bahkan dengan konsumennya Mutlak diperlukan. Sebab dalam pandangan Islam, Silaturahmi dapat meningkatkan ikatan persaudaraan (Membangun Ikhuwah Islamiyah) dan membuka peluang- peluang bisnis baru. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW: “ Barangsiapa yang ingin murah rezekinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi.” ( HR. Bukhari).
Prinsip Beramal
Khadijah tidak hanya dikenal sebagai saudagar kaya raya. Beliau juga memiliki jiwa sosial yang tinggi (Dermawan). Seluruh aktifitas dagangannya tak lain hanya untuk memajukan dakwan islam. Dengan keuntungan yang didapatkan dari bisnisnya, ia membantu para janda, anak- anak yatim, orang- orang sakit dan cacat. Didalam Ayat Suci Al-Qur’an Allah SWT berfirman : “(Yaitu) Orang- orang yang Melaksanakan shalat dan Yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang- orang yang Benar- benar beriman. Mereka Akan memperoleh derajat (Tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta Rezeki ( nikmat) yang mulia.” (QS: Al-Anfal: 3- 4)
6,594 total views, 2 views today
Sebagai sebuah ijthad dalam rangka mengembangkan kajian Studi Hadis di Indonesia dibentuklah sebuah perkumpulan yang dinamakan dengan Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA). Sebagai sebuah perkumpulan ASILHA menghimpun beragam pemerhati hadis di Indonesia. Himpunan ini terdiri atas akademisi dan praktisi hadis di Indonesia dengan memiliki tujuan yang sama.