Meneladani Akhlak Nabi saw.

Anita Oktaviana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

20204030018@student.uin-suka.ac.id

Nabi Muhammad merupakan sosok suri tauladan bagi setiap umat muslim. Hal tersebut terlihat dari sejak awal kelahiran beliau dan itulah yang terjadi pada sosok nabi Muhammad.

Nabi Muhammad di lahirkan pada bulan rabiul awal atau sering disebut tahun gajah. Pada bulan rabiul awal seperti yang kita ketahui bahwa bulan rabiul awal adalah bulan yang sangat mulia. Masyarakat biasa menyebutnya dengan maulid nabi.

Nabi Muhammad terkenal aktif dalam kehidupan bersosial dan dikenal sebagai sosok pekerja keras. Beliau sering melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh orang-orang biasanya. Sebagai seorang yatim piatu yang miskin beliau tinggal bersama pamannya yang bernama abu thalib, bersama pamannya tersebut nabi Muhammad membantu meringankan beban keluarganya dengan mencari nafkah.

Dalam kehidupan sehari-harinya, Nabi Muhammad selalu ramah tamah dan murah senyum jika ada sesuatu yang membuat orang lain tersenyum, beliau mengagumi sesuatu yang membuat orang lain kagum, beliau juga sangat sabar saat menghadapi kekasaran orang asing. Nabi bersabda. “ jika kalian melihat seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan untuk hidupnya, maka bantulah mereka”.

Nabi Muhammad saw merupakan sosok orang yang paling tawadhu atau rendah hati dan paling jauh dari sifat kesombongan. Beliau tidak ingin banyak orang yang berdiri ketika menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan orang-orang ketika menyambut para raja.

Begitu mulianya akhlak Nabi Muhammad saw, hidup dalam kesederhanaan tidak membuatnya hina. Sampai aisyah berkata, “ beliau bisa menambal terompahnya (sandal), menjahit bajunya yang robek, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri, seperti yang dilakukan salah seorang diantara kalian didalam rumahnya. Beliau sama dengan orang lain, mencuci pakaiannya, memerah air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri”.

Sungguh dalam diri Rosululloh Muhammad saw adalah teladan hasanah atau suri tauladan yang baik. Sebagai rosul terakhir, Nabi Muhammad memberikan panduan akhlak yang sangat mulia. Tidak hanya kepada orang dewasa, akan tetapi juga kepada anak-anak. Banyak hadis yang menceritakan bagaimana Nabi Muhammad memperlakukan anak-anak dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Pertama, mempersingkat sholat ketika mendengar tangis bayi, dalam hadis yang dikisahkan oleh anas diriwayatkan bukhori dan muslim, Rosululloh Muhammad saw memilih mempersingkat sholat ketika mendengar tangisan bayi. Kedua, Rosululloh Muhammad saw selalu membelai dan mengusap anak-anak, seperti yang diceritakan oleh Aisyah, Rosululloh mencintai cucu-cucunya dan selalu membelai, mengusap, serta menciumnya.

Sebagai kaum muslim yang cinta terhadap sang nabinya, harus membuktikan bukti cintanya tersebut kepada sang nabi. Bukti cinta kepada sang nabi diantaranya: Pertama, mempunyai tekat yang kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama sang nabi idolanya. Kedua, megikuti perintah beliau dengan menjalankan sunahnya serta mengikuti setiap yang di ajarkaannya. Ketiga, memperbanyak sholawat kepadanya. “barang siapa bersholawat atasku sekali, niscaya allah bersholawat atasnya sepuluh kali lipat”. (HR. Muslim).

Keempat, mencintai orang yang juga dicintai oleh sang nabi. Jika nabi mencintai para sahabat, sudah seharusnya kita sebagai kaum muslim juga mencintai sahabatnya pula. Kelima, mengikuti akhlaknya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi Muhammad saw mempunyai akhlak yang sangat mulia. Salah satu tugas seorang nabi diutus yaitu untuk menyempurnakan akhlak hambanya.

Bukti-bukti cinta dan mengagumi akhlak nabi Muhammad saw perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang muslim. Kebaikan akhlak sang nabi dapat menjadi tolak ukur yang harus dimiliki bagi setiap kaum muslim. Dengan menunjukan bukti cintai terhadap sang nabi semoga kita semua bisa berkumpul bersama beliau di surga.

 2,358 total views,  2 views today

Posted in Kajian.