Sejarah Perayaan Ulang Tahun Nabi

Oleh: Lum’atul Fadlilah__Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

19205030105@student.uin-suka.ac.id

 

 

Setiap Bulan Rabiul Awal, peringatan kelahiran seorang al-Amin di dunia sangat disambut oleh komunitas muslim setiap tahunnya.Pasalnya beliau merupakan seorang yang memberi penerangan ditengah paganisme bangsa jahiliah. Di mana masa itu penuh dengan perjudian, penyelewengan hak asasi manusia, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia. Hadirnya sang pencerah perlahan kehidupan manusia menjadi lebih teratur.

 

Rupanya momentum itu sudah menjadi ritual khusus bagi muslim, khususnya kaum Nahdliyyin. Mereka percaya dengan berpartisipasi maulid nabi akan mendapatkan pertolongan dihari akhir. Praktek masyarakat dalam menghormati sang pembawa berita dikemas dalam berbagai gaya, misalnya pembacan solawat dipondok pesantren, masjid, maupun media sosial. Dengan segala bentuk kegiatan tersebut nyatanya mempunyai tujuan satu, yakni mencintai sang penerima wahyu.

 

Pembacaan kalimat-kalimat sanjungan nabi dikumandangkan pada beberapa aktifitas muslim. Bunyi bait berbahasa arab tersebut merupakan isi riwayat hidup nabi yang dikemas dziba’. Misalnya tertulis tentang garis keturunan nabi, kehidupan waktu kecil sampai meninggal, dan proses penerimaan Wahyu. Hal diatas menunjukkan bahwa aktifitas bersolawat atau berjenjen menjadi solusi pengenalan sosok nabi bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Momentum ulang tahun suami dari Juwairiyah binti al-Harith bin Abi Dhirar ini katanya sama dengan ramenya peringatan hari natal oleh kaum Kristiani. Alasannya terdapat kesinambungan sejarahnya, yakni penciptaan dziba’ oleh Solahuddin al-Ayyubi, yang bertepatan pada peristiwa perang Kristen merebutkan  yerussalem. Beliau mempunyai inisiatif tersebut atas adanya hari raya Kristen. Bisa diketahui bahwa hasil karya tersebut menjadikan berjenjen sebagai wadah pemersatu umat pecinta nabi.

 

Nampaknya kebiasaan tersebut sudah dilakukan oleh orang Islam selama berabad-abad. Dibuktikan dengan adanya karya Ibn Zafir yang menjelaskan bahwa hari maulid nabi sebagai salah satu dari enam perayaan dizaman dinasti Fatimiyah. Keenam hari besar itu yakni kelahiran nabi, Ali bin Abi Thalib dan istrinya, kedua anaknya, serta pemimpin dimasa itu.  Maka dari itu, peringatan peristiwa penting tersebut sudah diterapkan pada realitas masyarakat islam dan bersifat mendunia.

 

Perayaan hadirnya cucu Bani Hasyim ternyata sudah menjadi topik penting dalam sejarah kebudayaan. Karena ekspansi Islam di Mosul,Irak diabad kedua belas dengan pengenalan budaya bersolawat. Hal tersebut diterapkan oleh Umar al-Mala’, dengan ditemukan catatan sejarah buku al-Barq al-Syami kerya Imad ad Din al Isfahani. Artinya dapat diketahui bahwa ciri khas bersolawat sudah meluas dikalangan pra modern.

 

Popularitas kebiasaan sholawat merambah kepenjuru Indonesia ini. Pastinya sebagai akibat dari asimilasi budaya Islam. Kenyataannya dengan hadirnya Syaikh Maulana Malik Ibrahim dari Hadramaut, Yaman di pesisir Sumatera timur dan Jawa yang sedang menjalankan misi penyebaran syariat Islam. Dengan berjalannya waktu sahabat beliau, Sunan Kalijaga mengemas solawat dengan kidung-kidung Jawa supaya bisa diterima oleh masyarakat lokal. Misalnya dengan munculnya tembang lir-ilir yang mempunyai berbagai pesan kehidupan bagi seluruh manusia. Hal diatas tentunya solawat tidak hanya sebagai pengagungan nabi, melainkan terdapat peson moral yang terkandung didalamnya.

 

Pada perkembangannya solawat menjadi kegiatan bergengsi bagi kalangan muslim modernis, khususnya generasi milenium. Dengan kemajuan teknologi, mereka mengunggah kegiatan bersolawat di media sosial secara mandiri maupun sebagai partisipan lomba cover solawat yang disayembarakan beberapa instansi  Disamping menambah popularitas diri, tentunya juga bisa menjadi ladang penghasilan yang jumlahnya fantastis. Biasanya mereka mendapatkan timbal balik endorse atau sponsor dari suatu produk. Dengan serba kemodernan ini, eksistensi solawat membuktikan tidak akan pernah pudar ditelan masa.

 1,695 total views,  2 views today

Posted in Opini.