ZAINAB BINTI JAHSY, ISTRI NABI SAW. YANG PANJANG TANGAN

Hadis adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi SAW. berupa sabda, perbuatan dan ketetapannya. Dari hadis yang berbentuk sabda, banyak sekali teks yangmana muatannya berupa majaz (bahasa kiasan atau metafora). Fenomena ini tidak lain adalah representasi dari Nabi SAW. sendiri sebagai pribadi yang menguasai balaghah (retorika).

Dalam cakupan ‘ulum al hadis, hadis yang berbentuk sebuah majaz banyak jenisnya, diantaranya adalah tamsil (permisalan). Dalam memahami sebuah hadis yang bercorak tamsil, haruslah menggunakan langkah-langkah tertentu untuk mendapatkan natijah yang tepat. Sebab banyak dijumpai hadis tamsil yang Nabi SAW. tidak mengutarakan bahwa beliau sedang memisalkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Upaya yang sekiranya dapat dilakukan untuk menemukan kesimpulan yang akurat (setidaknya mendekati kebenaran), haruslah dilakukan ta’wil dengan disertainya alasan-alasan yang kuat apabila memang hadis yang dijumpai tidak bisa dikaji secara tekstual.

Dalam hal ini, pemahaman terhadap hadis tamsil sudah terjadi sejak Nabi SAW. masih hidup. Salah satu hadis yang menjelaskan tentang momen memahami sabda tamsil adalah mengenai istri Nabi SAW. yang mempunyai tangan panjang. Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim no. 4490, yang berbunyi,

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْرَعُكُنَّ لَحَاقًا بِي أَطْوَلُكُنَّ يَدًا قَالَتْ فَكُنَّ يَتَطَاوَلْنَ أَيَّتُهُنَّ أَطْوَلُ يَدًا قَالَتْ فَكَانَتْ أَطْوَلَنَا يَدًا زَيْنَبُ لِأَنَّهَا كَانَتْ تَعْمَلُ بِيَدِهَا وَتَصَدَّقُ

Artinya:
Dari ‘Aisyah Ummul Mu’minin dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di antara kalian yang lebih dahulu bertemu denganku di hari kiamat kelak adalah yang paling panjang Iangannya”. Aisyah berkata; “Lalu mereka, para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mungukur tangan siapakah yang paling panjang.” Aisyah berkata; “Ternyata setelah di ukur-ukur Zainablah yang paling panjang di antara kami, karena ia sering beramal dan bersedekah dengan tangannya.”

Menurut Fuad Abdul Baqi dalam kitab syarh nya, hadis tersebut menjelaskan bahwa, sebagian istri Nabi SAW. bertanya tentang siapa diantara mereka (istri Nabi SAW) yang lebih dahulu bertemu dengan Nabi SAW. pada hari kiamat kelak. Seketika itu, Nabi SAW. bersabda bahwa yang akan menjumpai beliau adalah yang panjang tangannya. Sontak para istri Nabi SAW. mengukur panjang tangannya (depa). Lantas, Zainab binti Jahsy lah yang tangannya paling panjang.

Penjelasan hadis tersebut mengungkapkan bahwa diksi “panjang tangan” adalah yang paling sering bersedekah dan mempunyai kedermawanan yang tinggi. Di dalamnya, terkandung substansi yang sangat dalam bahwa sebuah petunjuk dari Nabi SAW. yang tidak dilukiskan pada lafadz yang jelas, akan tetapi menggunakan bahasa yang perlu ditelaah lebih lanjut. Namun memang para istri Nabi SAW. menangkap pesan suaminya tersebut dengan cara mengukur tangannya secara dhahir.

Selain itu, pertanyaan mengenai hal-hal yang ghaib seperti kematian, sebenarnya tidak bisa diketahui terkecuali dengan sebuah petunjuk (wahyu). Akan tetapi Nabi SAW. tetap meladeni pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan bahasa yang ghairu sharih, yangmana itupun menjadikan sebuah kesimpulan yang indah sekaligus informatif, bahwa gemar bersedekah dan dermawan adalah substansi yang dapat diambil dari hadis tersebut.

Wallahu A’lam bi as Showaab

 

 

Perdana Putera Pangestu

Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga

 10,892 total views,  4 views today

Posted in Opini.